WEB BLOG
this site the web

AWAS, PSIKOSOMATIS

AWAS, PSIKOSOMATIS

Pernah sakit untuk alasan yang nggak jelas? Dokter sudah kasih resep, tapi kok pusing dikepalanya nggak hilang-hilang juga. Malah sampai migran. Ups…jangan buru-buru ambil kesimpulan secepat itu. Sebab bisa jadi yang salah bukannya tubuh kita tapi malah jiwa kita!
Tubuh dan jiwa: soulmate banget!
Sudah banyak penelitan dilakukan para ahli, yang semuanuya menunjuukkan adanya hubungan yang erat antara tubuh fisik dengan jiwa, ibarat sebuah kesatuan. Ketika terjadi sesuatu pada fisik kita, ternyata berpengaruh besar terhadap jiwa kita. Oleh para ahli, penyakit atau gangguan seperti itu biasa disebut istilah psikosomatis. Psiko berasal dari bahasa yunani, Psyche artinya jiwa sementara soma berarti tubuh atau raga. Gangguan psikomatis didefinisikan sebagai sebuah gejala fisik yang nggak bisa sepenuhnya dijelaskan oleh kondisi medis.
Dari yang ringan, sampai berat
Psikosomatis bisa terwujud dalam berbagai kondisi. Mulai dari yang simpel banget sampai yang berat dan membutuhkan penanganan bersama antara psikolog atau psikiater serta dokter. Contoh yang simpel, misalnya saat kita sedang mengikuti ujian disekolah. Lagi asyik ngerjain tugas, guru pengawas memberi pengumuman bahwa lembar ujian sudah harus dikumpulkan 5 menit lagi. Begitu kita cek ternyata masih banyak banget nomor yang belum kita jawab. Reaksi fisik apa saja yang biasa muncul saat kepanikan itu terjadi. Yang paling sering adalah jantung berdebar-debar.
Dari kejadian inilah terlihat bahwa keadaan emosi yang panik akan berpengaruh terhadap kinerja sistem syaraf otonom yang berfungsi mengendalikan organ jantung, otot dan suhu badan. Ketika kita sedang stress, sistem syaraf otonom akan bereaksi. Kalu kita nggak menyadari kemunculan psikosomatis ini, maka yang sering terjadi adalah kita bakal ke dokter terus dan rajin minum obat. Dalam kondisi yang lebih berat, psikosomatis bisa menyebabkan si penderita mengalami gejala fisik selama bertahun-tahun karena masalah psikologis yang tidak kunjung sembuh.
Wake up call
Sebelum salah paham, harus dimengerti dlu bahwa psikosomatis ini bukan penyakit bohongan, soalnya gejala fisik itu betul-betul ada. Mereka betul-betul merasakan sakit, Kepala pusing atau jantung berdebar-debar. Yang membedakannya dari penyakit biasa adalah reaksi fisik kali ini terjadi karena ada keseimbangan dalam tubuh yang terganggu akibat tekanan psikologis.
Jadi bila kita memiliki sebuah penyakit yang nggak kunjung sembuh meskipun sudah mengikuti berbagai anjuran dokter, bisa jadi itu adalah semacam alarm dari tubuh kita sendiri supaya kita sadar tentang betapa pentingnya memperhatikan kondisi kejiwaan kita. Kalau kita mengonsultasikan penyakit fisik ini ke dokter, biasanya mereka juga akan memberi tahu bilamana ada indikasi kita mengalami psikomatis.
Kalau dibiarkan secara terus-menerus gwjala ini bisa menyebabkan gangguan saat bergaul dengan teman-teman. Kebanyakan masalah psikologis yang mempengaruhi fisik itu bberhubungan dengan kecemasan besar, perasaan marah, perasaan sedih karena ditinggalkan seorang yang kita sayangi atau perasaan dipermalukan dan ditindas dengan orang lain.
Solusinya ?
Ketenangan itulah yang menjadi kunci utama dalam menyembuhkan psikomatis. Tapi kalau gangguan yang dirasakan memang sudah berat, ada kemungkinan kita memang harus memakai bantuan psikoterapis, atau minta bantuan psikiater untuk memberikan pengobatan anti-kecemasan. Kehadiran para dokter dan ahli syaraf juga penting, karena gejala fisik yang muncul juga harus ditangani secara medis.
Itu kalau gejala yang muncul sudah sangat parah. Tapi kalau kita rasakan masih ringan, nggak perlu mengikuti rangkaina pengobatan seheboh itu. Asalkan ada satu syarat utama yang harus kita penuhi yaitu kemauan untuk mengakui adanya persoalan psikis yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis kita. Soalnya sering kali kita merasa gengsi untuk mengakui kalau kita itu lemah.

Mengenal 9 Tipe Kepribadian Manusia Dengan Lebih Asyik

Kepribadian manusia selalu menjadi tema yang menarik untuk dicari tahu, apalagi kepribadian kita sendiri. Rasa ingin tahu tersebutlah yang lantas membuat banyak orang pergi ke psikolog untuk menjalani tes-tes kepribadian. Semua ini dilakukan demi mengetahui “seperti apa sesungguhnya diri kita ini?”

Enneagram 
Selain dengan mengikuti tes-tes psikologi, ada satu metode yang bisa digunakan untuk mengetahui kepribadian yaitu menggunakan enneagram. Enneagram diartikan sebagai “sebuah gambar bertitik sembilan”. Metode ini dikabarkan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan diajarkan secara lisan dalam suatu kelompok sufi di Timur Tengah, hingga akhirnya mulai berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an. Kepribadian manusia dalam sistem enneagram, terbagi menjadi 9 tipe. Renee Baron dan Elizabeth Wagele, lewat buku yang berjudul enneagram, berusaha untuk menjelaskan kesembilan tipe tersebut agar lebih mudah dimengerti.

Sembilan Tipe Kepribadian Manusia
Kesembilan tipe kepribadian tersebut adalah :
Tipe 1 perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
Tipe 2 penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
Tipe 3 pengejar prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
Tipe 4 romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja.
Tipe 5 pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
Tipe 6 pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
Tipe 7 petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita.
Tipe 8 pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
Tipe 9 pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.

Panah dan Sayap
panah dan sayap dalam enneagramSetiap tipe pada enneagram berhubungan langsung dengan 2 tipe lainnya yang disebut sebagai panah. Tipe 1 berhubungan dengan tipe 7 dan 4, tipe 2 dengan tipe 8 dan 4, dst (lihat gambar). Dinamika hubungan antar tipe ini terjadi sebagai berikut : jika dalam keadaan rileks tipe 1 akan mengambil karakter positif dari tipe 7, dan jika dalam keadaan tertekan akan mengambil karakter negatif dari panah sebaliknya, yaitu tipe 4. Sebagai contoh, tipe 1 yang mengambil sisi positif tipe 7 tidak akan terlalu mengkritik diri serta lebih menerima diri, lebih antusias dan optimis, bertindak lebih alami dan spontan. Sedangkan jika sedang tertekan akan mengarahkan kemarahan ke dalam diri sendiri lalu menjadi depresi, hilang kepercayaan diri, dan menginginkan apa yang tidak mereka miliki. Contoh lain, tipe 2 yang sedang rileks, akan mengambil karakter positif dari tipe 4, dan jika sedang tertekan akan mengambil karakter tipe 8. Dan begitu seterusnya dinamika hubungan pada tipe-tipe lainnya.
Selain panah, kepribadian kita dapat tercampur atau terpengaruhi oleh tipe di kanan dan kiri kita. Tipe di kanan dan kiri kita ini disebut dengan sayap. Contohnya, tipe 1 dengan sayap 2 yang lebih kuat, cenderung hangat, lebih suka menolong, mengkritik dan menguasai. Sedangkan tipe 1 dengan sayap 9 lebih kuat, cenderung lebih tenang, lebih santai, objektif dan menjaga jarak.

Tipe-tipe Enneagram dan Myers-Briggs Type Indicator
Bagian akhir buku Enneagram ini berisi penjelasan tentang tipe-tipe kepribadian yang sudah diakui, yaitu Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) dan kecocokannya dengan tipe-tipe dalam enneagram. MBTI sendiri adalah suatu inventori kepribadian yang berlandaskan pemikiran dariCarl Gustav Jung, seorang psikiater asal Swiss. Inventori ini mengukur kecenderungan individu berdasarkan empat skala : ekstraversion atau introversionsensing atau intuition,thinking atau feeling, serta judging atau perceiving. Terakhir, terdapat tabel hubungan antara sistem dalam enneagram dan MBTI.

Komentar 
Ada beberapa hal yang membuat buku ini menjadi menarik untuk dibaca, seperti :
1. Buku berjudul The Enneagram Made Easy terbitan Harper San Fransisco ini, diterjemahkan dengan cukup baik sehingga tidak menyulitkan pembaca dalam memahami isinya. Walau kadang masih terdapat kesalahan dalam pengetikannya.
2. Banyak sekali ilustrasi menarik, baik penjelasan masing-masing tipe maupun perbandingan antara satu tipe dengan tipe lainnya. Tak jarang ilustrasi tersebut berisi lelucon yang mampu menciptakan suasana menyenangkan ketika membaca buku ini.
ilustrasi Enneagram
3. Di awal penjelasan tipe, ada 20 butir pernyataan yang menggambarkan tipe kepribadian tersebut. Pembaca dapat memberi ceklis pada karakteristik yang menggambarkan kepribadiannya. Pernyataan ini dapat membantu pembaca untuk menemukan tipe kepribadiannya dalam enneagram.
4. Penjelasan masing-masing tipe juga cukup banyak ragamnya, mulai dari karakter positif dan negatif tiap tipe, cara bergaul, komentar orang-orang sekitar, hingga saran dan latihan yang tepat untuk tiap tipe.

Namun, ada beberapa hal yang kurang dari buku ini, seperti :
1. Tidak jelas apakah kedua puluh pernyataan yang ada di tiap tipe, didapat menggunakan metode penyusunan alat tes yang baik, sehingga memang benar-benar mampu menggambarkan tiap tipe dengan tepat.
2. Penjelasan tentang tiga pusat dalam tubuh; jantung, perut dan kepala, dirasa kurang memadai, sehingga tidak terlalu memberikan pemahaman yang lebih terhadap kepribadian manusia.
3. Perbandingan antara tipe-tipe dalam enneagram dengan tipe-tipe jungian (MBTI) dirasa agak janggal. Ada kesan bahwa tipe-tipe jungian memang ‘ditempel’ agar pembaca semakin percaya dengan tipe-tipe dalam enneagram, sebab tipe-tipe jungian sudah ada, digunakan dan diakui secara luas sejak lama.
4. Tabel perbandingan sistem dalam enneagram dan MBTI tidak disertai penjelasan, sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami arti tabel tersebut.
5. Sampul buku asli The Ennegram Made Easy lebih menarik untuk dilihat daripada sampul buku versi indonesia yang terlalu ‘gelap’.

Kesimpulan dari saya, buku ini cocok bagi pembaca yang ingin mengenali kepribadiannya, namun tidak ingin membaca buku psikologi tentang teori kepribadian. Sebab sesuai dengan slogannya, buku ini memang bisa membantu mengenali kepribadian kita dengan cara yang lebih asyik.

Membaca Pikiran Orang Lain Dalam Kehidupan Sehari-hari

SELASA, 25 DESEMBER 2007
tags: 
by toso

Banyak anggapan bahwa membaca pikiran adalah pekerjaan seorang psikolog, paranormal atau bahkan dukun. Namun, percaya atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari, anda semua adalah seorang pembaca pikiran. Sebab, tanpa kemampuan untuk mengetahui pikiran serta perasaan orang lain, kita semua tak akan mampu menghadapi situasi sosial semudah apapun. Dengan membaca pikiran, kita dapat membuat perkiraan tentang tingkah laku seseorang lalu membuat kita dapat menentukan keputusan berikutnya.

Jika kita melakukan pembacaan ini dengan buruk, dampaknya bisa serius: konflik bisa saja terjadi akibat kesalahpahaman. Contoh yang nyata kesulitan mengenali pikiran dan perasaan orang lain—mindblindness, dapat dilihat pada penyandang autisme, dimana ketidakmampuan tersebut menjadi suatu kondisi yang mengganggu.

Kemampuan membaca pikiran ini, yang oleh William Ickes—profesor psikologi di University of Texas, disebut sebagai emphatic accuracy.

Darimana asalnya?
Kemampuan (terbatas) kita untuk membaca pikiran menurut Ross Buck–profesorCommunication Sciences di University of Connecticut, memiliki sejarah yang amat panjang. Dikatakannya bahwa, melalui jutaan tahun evolusi, sistem komunikasi manusia berkembang menjadi lebih rumit saat kehidupan juga menjadi lebih kompleks. Membaca pikiran lantas menjadi alat untuk menciptakan dan menjaga keteraturan sosial; seperti membantu mengetahui kapan harus menyetujui sebuah komitmen dengan pasangan atau melerai perselisihan dengan tetangga.

Kemampuan ini sendiri muncul sejak manusia dilahirkan. Bayi yang baru lahir lebih menyukai wajah seseorang dibandingkan stimulus lainnya, dan bayi berusia beberapa minggu sudah mampu menirukan ekspresi wajah. Dalam 2 bulan, bayi sudah dapat memahami dan berespon terhadap keadaan emosional dari pengasuhnya. Nancy Eisenberg, profesor psikologi di Arizona State University dan ahli dalam perkembangan emosional, menuturkan bahwa bayi berusia 1 tahun mampu mengamati ekspresi orang dewasa dan menggunakannya untuk menentukan tingkah laku berikutnya. Lanjutnya, bayi usia 2 tahun mampu menyimpulkan keinginan orang lain dari tatapan matanya, dan di usia 3 tahun, bayi dapat mengenali ekspresi wajah gembira, sedih atau marah. Saat menginjak usia 5 tahun, bayi sudah memiliki kemampuan dasar untuk membaca pikiran orang lain; mereka telah memiliki “teori pikiran.” Bayi tersebut mampu memahami bahwa orang lain memiliki pemikiran, perasaan dan kepercayaan yang berbeda dengan yang mereka miliki.

Anak-anak tadi mengembangkan kemampuan membaca pikiran dengan mengamati pembicaraan orang dewasa, dimana mereka membedakan kompleksitas aturan dan interaksi sosial. Selain itu, kegiatan bermain dengan teman sebaya juga dapat melatih anak untuk membaca pikiran anak lainnya. Namun, tak semua anak bisa mengembangkan kemampuan ini.Anak-anak yang mengalami penelantaran dan kekerasan cenderung mengalami hambatan dalam mengembangkan kemampuan membaca pikiran ini. Sebagai contoh, anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan kekerasan, mungkin akan jauh lebih peka terhadap ekspresi marah, walaupun sesungguhnya emosi marah tidak muncul.

Lanjut lagi, kemampuan membaca pikiran yang lebih maju biasa muncul pada masa remaja akhir. Hal ini terjadi karena kemampuan untuk menyimpan perspektif dari beberapa orang di saat yang sama—dan lalu mengintegrasikannya dengan pengetahuan kita dan orang yang bersangkutan itu—seringkali membutuhkan kemampuan otak yang sudah jauh berkembang.

Bagaimana Membaca Pikiran?
Membaca bahasa tubuh adalah komponen inti dari membaca pikiran. Lewat bahasa tubuh, kita bisa mengetahui emosi dasar seseorang. Peneliti menemukan bahwa ketika seseorang mengamati gerak tubuh orang lain, mereka dapat mengenali emosi sedih, marah, gembira, takut dll, bahkan ketika pengamatan hanya dilakukan dengan pencahayaan yang minim.

Ekspresi wajah juga merupakan penanda bagi kita untuk dapat mengetahui apa yang dipikirkan orang lain. Namun sayangnya, banyak dari kita yang tidak mampu untuk mendeteksi ekpresi ini. Salah satu sumber yang kaya akan penanda ini adalah mata seseorang; otot-otot di sekitar mata. Mata seseorang adalah sumber penanda yang paling kaya jika dibandingkan bagian lain yang ada di wajah. Contohnya: mata yang turun ketika sedih, terbuka lebar ketika takut, terlihat tidak fokus kala sedang berkhayal, menatap tajam penuh kecemburuan, atau menatap sekitarnya ketika tidak sabar.

Kita dapat semakin tahu pikiran orang lain dari komponen-komponen dalam percakapan—kata-kata, gerak tubuh, dan nada suara. Namun diantara ketiganya, Ickes menemukan bahwa isi pembicaraan menjadi komponen terpenting dalam membaca pikiran dengan baik.

Menjadi Pembaca Pikiran Ulung
Lalu, bagaimana kita bisa menjadi seorang pembaca pikiran yang lebih baik? Tim dari Psychology Today telah merumuskan beberapa hal yang bisa membantu kita membaca pikiran.

Kenalilah orang lain. “Kemampuan membaca pikiran akan meningkat, semakin kita mengenal lawan bicara kita,” kata William Ickes. Jika kita berinteraksi dengan seseorang selama kurang lebih sebulan, kita akan lebih mudah untuk mengenali apa yang ia pikirkan dan rasakan. Hal tersebut dapat terjadi karena: kita mampu mengartikan kata-kata dan tidakan orang lain dengan lebih tepat, setelah mengamatinya dalam berbagai situasi; kedua, kita mengetahui apa yang terjadi dalam hidup mereka, dan mampu menggunakan pengetahuan itu untuk memahami mereka dalam konteks yang lebih luas.

Minta umpan balik. Penelitian menunjukkan bahwa kita dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan cara menanyakan kebenaran dari tebakan kita. Misalnya, “Saya mendengar, sepertinya Engkau sedang marah. Benar tidak?”

Perhatikan bagian atas dari wajah. Emosi yang palsu, biasanya diungkapkan pada bagian bawah wajah seseorang. Sedangkan, menurut Calin Prodan—profesor neurologi di University of Oklahoma Health Sciences Center, emosi utama bisa dilihat dari sebagian ke atas wajah, biasanya di sekitar mata.

Lebih ekspresif. Ekspresivitas emosi cenderung timbal balik. Ross Buck, “semakin kita ekspresif, semakin banyak pula kita akan mendapat informasi mengenai kondisi emosional dari orang lain di sekitar kita.”

Santai. Menurut Lavinia Plonka, pengarang Walking Your Talk, seseorang cenderung “menyamakan diri” dengan lawan bicaranya melalui postur tubuh dan pola napas. Jika anda merasa tegang, teman bicara anda bisa saja, secara tak sadar, menjadi tegang pula lalu terhambat, dan akhirnya menjadi sulit untuk dibaca. Ambillah napas panjang, senyumlah, dan coba untuk menampilkan keterbukaan dan penerimaan kepada siapapun yang bersama anda.

Tinjauan Kritis
Perlu kita ingat, bahwa ekspresi emosi bisa berbeda di berbagai budaya. Ekspresi sedih di satu budaya, bisa jadi diinterpretasikan sebagai emosi lain di budaya lain. Jadi jika ingin membaca seseorang, kita perlu memperhatikan pula unsur budaya yang berlaku di tempat tinggal orang itu, jangan sampai salah menebak, atau bahkan memicu terjadinya kesalahpahaman.

Kita juga tak bisa mengesampingkan fenomena membaca pikiran ini sebagai sebuah fenomena yang biasa diasosisasikan dengan kemampuan supranatural, sebab percaya tidak percaya, memang ada orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membaca pikiran yang sulit dijelaskan ilmu pengetahuan. Setidaknya penulis telah menemukan beberapa orang dengan kemampuan membaca pikiran, yang bahkan mampu melihat masa depan dan berbagai macam hal yang sulit diterima nalar.

Tebak Kepribadian Dari Musik Favorit

Jenis musik yang kita sukai bisa nunjukkin seperti apa diri kita. Keras atau lembut ternyata ada hubungannya.

( Penulis : lika hai )
 

Musik Up-Beat
Musik kayak gini biasanya disukai oleh mereka yang memiliki tipe kepribadianextrovert. Soalnya, musik up-beat merefleksikan semangat dan kebebasan berekspresi!

Tapi, musik up-beat sering juga dinikmati oleh mereka yang nggak berasal dari tipe kepribadian tersebut, namun sedang dalam keadaan tertentu: lagi seneng atau justru lagi sedih. Pasalnya, musik up-beat bisa jadi alat untuk melepaskan emosi berlebih.

Musik Slow
Banyak yang menduga kalo orang yang suka musik slow adalah orang yang cenderung tertutup dan rapuh. Eits, salah! Menurut Pak Samuel, penyuka musik-musik slow umumnya justru orang-orang yang struggle. Yang berpikiran dewasa dan berpembawaan tenang. Bisa mengatur emosi dan selalu mengutamakan pemikiran yang panjang sebelum melakukan sesuatu.

Musik Penuh Distorsi
Contohnya musik-musik metal gitu deh! Musik kayak gini sering banget disangkutin dengan orang-orang yang memiliki sifat keras kepala, destruktif, dll. Padahal, itu nggak seratus persen bener!

Orang yang menyukai musik yang penuh distorsi pada dasarnya adalah orang yang kreatif (PS: orang yang kreatif biasanya orang yang peka lho!). Nggak puas dengan sesuatu yang standar, dan nggak suka dengan hal-hal yang monoton. Cuma aja, faktanya hasil dari sebuah kreativitas nggak selamanya selalu sejalan dengan mainstream. Nah, kalo kebetulan nggak sejalan denganmainstream, akhirnya langsung dicap rebel.

“Kalo kemudian musik yang penuh distorsi itu sekarang seolah dijadikan seperti sebuah identitas bagi mereka yang suka membangkang dan berbuat anarki, itu sebenernya imbas dari cap rebel tadi. Mereka yang berpikiran sempit merasa kalo rebel tuh keren. Lalu, karena pengen dianggap rebel ya yang didengerin harus musik-musik kayak gitu,” Pak Samuel ngejelasin.

Musik Etnik/ Klasik
Di satu sisi, mereka yang menyukai musik etnik/ klasik biasanya smart. Sebab, musik model gini nggak gampang buat dimengerti dan dinikmati. Terus, mereka juga umumnya memiliki filosofi tinggi dalam hidup (cieeee….). Punya perasaan yang halus bin sensitif, plus sangat santun dalam bersikap dan bertutur kata.

But, dalam soal pergaulan rada kurang! Abis, pola pikirnya agak konvensional sih. Udah gitu, lebih suka berjalan di jalan yang “aman-aman aja”. Bukan tipikalplayfull. Nggak berani nyeleneh, nggak berani membuat sebuah gebrakan yang fenomenal.

Musik Bercengkok
Maksudnya kira-kira kayak musik dangdut gitu kali ya? Pak Samuel bilang, orang yang suka banget sama musik bercengkok tuh kebanyakan orang yangeasy going. Nggak mau punya beban di kepalanya, nggak mau punya musuh, dan nggak paling nggak seneng yang namanya diburu-buru. Semboyan hidupnya: love, peace, and let it flow aja.

RAHASIA DIBALIK LIRIK
Ada orang yang suka lagu-lagu yang liriknya tentang percintaan, ada juga yang nggak. Ada orang yang suka lagu yang liriknya tentang kritik sosial, ada yang justru males ngedengernya. Ada orang yang suka lagu yang liriknya nge-dishorang lain, ada juga yang malah sebel!

Kenapa bisa beda-beda begitu? Jawabannya: Pertama, “Music preferences could be used to make self-directed identity claims,” ujar Pak Samuel. Maksudnya, seseorang biasanya akan memilih lagu yang liriknya sesuai dengan self-view-nya. Self-view terhadap diri sendiri, maupun terhadap orang lain dan lingkungannya.

Kedua, “Music can also be used to make other-directed idenity claims,” terang Pak Samuel. Kalo yang ini, seseorang akan memilih lagu yang liriknya diharapkan bisa menjadi message untuk mengungkapkan siapa dirinya dan seperti apa dia ingin dinilai oleh orang-orang di sekitarnya

Tips Anti Grogi

Badan gemetar, muka pucat, ngomong gagap dan belibet, wah... kacau! Gara-gara grogi kesempatan emas bisa melayang!

( Penulis : lika hai )
 

Padahal, basicallycuma ada dua penyebab kita suka grogi: gara-gara nggak pede atau gara-gara panik nggak juntrung!

Nggak percaya? Contoh gampang aja deh, grogi di depan cewek. Nggak usah muna lah, biar katanya cowok tuh nggak seribet cewek merhatiin penampilan, tapi begitu kita berhadapan dengan "mahluk manis", pasti jadi lain ceritanya. Dari ujung rambut sampe ujung kaki, dari omongan sampe kelakuan, diperhatiin abis-abisan!

Contoh lain yang gampang juga, kalo disuruh maju ngerjain soal di papan tulis sama guru killer! Panik kan? Makanya begitu ditanya-tanyain, wuah... ngomongnya jadi a-a, u-u. Tapi... ah, sudah lah. Ngapain ngomongin panjang lebar soal sebab musabab si grogi muncul. Mending kita siasati aja biar sifat grogian itu hilang, atau minimal bisa ditutupi kali yee....

• Enjoy aja...

Supaya nggak grogi, biar kata hati kebat-kebit lantaran nggak pede atawa panik, nikmati aja tuh rasa nggak pede dan panik. Kalo dinikmati pasti kita akhirnya jadi ngetawain diri sendiri deh. "Eh, ngapain ya gue kok kemelintingan kayak cacing kepanasan cuma gara-gara tuh cewek merhatiin jerawat di muka gue?" Percaya deh, setelah berhasil ngetawain "ketololan" diri sendiri, selanjutnya dijamin kita bakal bisa bersikap biasa lagi. Soalnya begitu berhasil ngetawain diri sendiri, berarti kita mulai sadar buat keluar dari ketololan itu!

• Self talk

Yang ini khusus buat ngilangin grogi yang disebabkan rasa nggak pede. Biar bisa pede dalam waktu singkat cuma ada satu caranya, puji diri sendiri abis-abisan. Misalnya, "Gue cakep... gue keren... dst." Tapi dalam hati aja ya mujinya, ntar dikatain narsis lagi, sama orang-orang. Hehehe....

• Relaksasi
Kalo yang ini baru buat ngilangin grogi karena panikan! Panikan nggak bakal terjadi kalo kita tenang, dan tenang cuma bisa terjadi kalo kita bisa rileks. Ribet ya? Tapi beneran lho. Cuma sayangnya rileks itu nggak bisa cepet terjadi kalo kita nggak ngebiasain melatih diri buat rileks. Makanya mulai sekarang rajin-rajin deh latihan relaksasi otot dan pernafasan. Biar begitu suatu saat rasa panik menyerang, badan dan pikiran udah otomatis rileks. Kan jadi nggak berlanjut ke grogi tuh?

Tips Nutupin Grogi
• Kurangin ngomong, banyakin senyum
Suara tuh indikator grogi yang paling menonjol selain warna muka yang berubah pucat atau merah, dan badan yang gemetaran. Berhubung pucat atau merahnya muka udah nggak mungkin ditutupin lagi (kalo urusan nutupin gemetaran, coba baca poin berikutnya), ya suara ini deh yang diakal-akalin ditutupin. Caranya apalagi kalo bukan mengirit kata-kata! Supaya makin sempurna, biar kedut-kedutannya bibir nggak keliatan, tebar senyum aja. Okeh?
• Pegang sesuatu
Upss, maksudnya bukan megang badan orang yang ada di depan kita lho. Hehehe.... Tapi, pegang sebuah barang! Yang kecil-kecil aja, kayak pulpen atau pemantik api gitu. Maksudnya biar energi berlebih yang timbul akibat grogi itu ada tempat pelampiasannya. Kalo nggak ada tempat pelampiasannya kan gemetarannya badan keliatan banget! Daripada badan gemetaran mendingan pulpen yang "gemetaran" bukan?
• Mending duduk daripada berdiri
Ini juga cara nutupin gemetaran badan. Coba deh perhatiin orang yang lagi grogi dalam posisi berdiri dan orang yang lagi grogi dalam posisi duduk, pasti lebih keliatan jelas groginya orang yang dalam posisi berdiri. Makanya, begitu mulain ada rasa-rasa grogi, langsung cari tempat duduk deh.
• Cari pemandangan indah
Bisa orang, bisa benda, bisa apa aja deh. Pokoknya pemandangan yang bisa ngasih efek ngademin hati atau menyedot perhatian. Kalo hati adem, pikiran kan jadi tenang. Kalo kita sibuk merhatiin sesuatu dan lupa sama apa yang tadinya bikin grogi, perasaan juga lebih tenang! 

JENIS-JENIS GANGGUAN KECEMASAN

Ada enam bentuk gangguan kecemasan yang bisa muncul, dan masing-masing harus ditangani dengan terapi yang berbeda-beda.

( Penulis : Erick Tobing )
Foto: Ilham 

Generalized Anxiety Disorder
Ciri-ciri umumnya sih sebenernya sama kayak cemas biasa. Yang bikin beda adalah, penderita generalized anxiety disorder cemasnya terus menerus. Hampir sepanjang hari dia habiskan untuk mencemaskan hal-hal yang sebenarnya nggak perlu. Akibatnya, dia jadi nggak bisa menjalankan hidup dengan normal. Boro-boro mau mikirin pelajaran, tiap saat otaknya selalu dipenuhi pikiran-pikiran buruk yang bikin dia selalu khawatir.

Social Anxiety Disorder
Disebut juga social phobia, orang yang mengidap gangguan ini bakal ngerasa takut banget kalo harus berinteraksi dengan orang lain. Dia takut dicap buruk oleh orang lain dan dipermalukan di depan umum. So, dia lebih memilih menghindar dari lingkungannya.

Post-traumatic Stress Disorder
Ini adalah gangguan kecemasan yang muncul gara-gara seseorang baru mengalami sebuah peristiwa yang traumatis.

Panic Disorder
Lagi nggak ngapa-ngapain, tiba-tiba aja lo kena “serangan”. Dada berdegup kencang, kepala pusing, mata berkunang-kunang, nafas jadi sesak, dan merasa seperti mau mati atau mau gila. Itu namanya panic attack. Kalo serangan ini terjadi berulang-ulang, namanya panic disorder.

Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Penderita OCD biasanya ngerasa harus melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas, dan nggak bisa dikontrol. Misalnya, belasan kali mengecek apakah lampu kamar udah dimatikan atau belum. Atau mencuci tangan berkali-kali, dan merapikan semua buku di rak supaya sejajar.

Phobia
Rasa takut yang berlebihan terhadap hal-hal yang nggak perlu ditakuti. (

Teman menjadi salah satu kebutuhan 'pokok' manusia. Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar aktivitas kita membutuhkan teman sebagai partner kerja. Akan tetapi, dalam rangka menciptakan pertemanan yang baik, tidak banyak orang dapat mewujudkannya. Ada yang berteman sekadar obsesi untuk berteman, bergaul, atau sekadar basa-basi. Hasilnya? Tidak ada yang istimewa. 

Menjajaki pertemanan semestinya memerlukan kecerdasan tersendiri. Dalam pengertian, pertemanan yang terjalin harus sesuai dengan tujuannya. Biasanya kondisi pertemanan ini berlaku bagi para intelektual atau akademisi. Namun, belakangan semua kalangan menjadikannya sebagai sesuatu yang signifikan untuk segera diwujudkan dalam motiv apa saja. Katanya, yang penting menguntungkan. Ya, sama-sama menguntungkan.

Setiap orang tentu memerlukan teman yang dapat memberikan kontribusi yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, menjalinnya harus cerdas. Teman yang baik pasti berefek positif bagi pelakuya. Banyak kasus, terjadinya masalah dalam kehidupan sering kali diakibatkan oleh ulah teman-teman yang buruk. 

Sebagai saran dari saya, berikut ini mungkin bisa menjadi acuan bagi Anda yang suka menjalin pertemanan. Ini juga berdasarkan pengalaman saya.
* Bertemanlah dengan orang-orang positif (perilaku maupun pola pikir). Teman jenis ini akan mampu mengarahkan Anda untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam aktivitas sehari-hari. Seperti Anda ketahui, pikiran dan perilaku positif akan menumbuhkan semangat kerja yang positif pula. Dampaknya tentu juga bernilai positif luar biasa. Dijamin Anda tidak akan menyesal.
* Teman yang suka mengarahkan. Teman yang baik tentu mereka yang suka mengarahkan kita pada hal-hal yang baik. Bila salah, ia akan mengoreksi dan memperbaiki dengan saran-saran yang membangun.
* Teman yang aktif (pandai bergaul tapi membatasi diri pada perilaku negatif). Pandai bergaul alias terbuka diri terhadap lingkungan akan semakin meluaskan jaringan dan relasi kita. Hasilnya pasti sangat bermanfaat bagi Anda yang cenderung pasif.
* Teman yang cerdas dan loyal. Teman-teman yang baik akan berdampak baik. Teman-teman yang buruk dan rusak akan berdampak buruk. Demikian pula, paling tidak Anda akan ketularan oleh kecerdasan teman-teman yang cerdas. Anda akan merasa kurang nyaman bila tidak mampu beradaptasi oleh kepiawaian teman Anda. Oleh karena itu, dibutuhkan semangat untuk bisa menyeimbangkan antara kemampuan intelektual Anda dengan teman Anda. Jangan merasa canggung.

Tips ini setidaknya telah berhasil mengubah pola pikir dan perilaku saya selama ini. Semoga Anda semua juga bisa merasakan manfaatnya.
* Kuat memegang norma agama

Teman menjadi salah satu kebutuhan 'pokok' manusia. Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar aktivitas kita membutuhkan teman sebagai partner kerja. Akan tetapi, dalam rangka menciptakan pertemanan yang baik, tidak banyak orang dapat mewujudkannya. Ada yang berteman sekadar obsesi untuk berteman, bergaul, atau sekadar basa-basi. Hasilnya? Tidak ada yang istimewa. 

Menjajaki pertemanan semestinya memerlukan kecerdasan tersendiri. Dalam pengertian, pertemanan yang terjalin harus sesuai dengan tujuannya. Biasanya kondisi pertemanan ini berlaku bagi para intelektual atau akademisi. Namun, belakangan semua kalangan menjadikannya sebagai sesuatu yang signifikan untuk segera diwujudkan dalam motiv apa saja. Katanya, yang penting menguntungkan. Ya, sama-sama menguntungkan.

Setiap orang tentu memerlukan teman yang dapat memberikan kontribusi yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, menjalinnya harus cerdas. Teman yang baik pasti berefek positif bagi pelakuya. Banyak kasus, terjadinya masalah dalam kehidupan sering kali diakibatkan oleh ulah teman-teman yang buruk. 

Sebagai saran dari saya, berikut ini mungkin bisa menjadi acuan bagi Anda yang suka menjalin pertemanan. Ini juga berdasarkan pengalaman saya.
* Bertemanlah dengan orang-orang positif (perilaku maupun pola pikir). Teman jenis ini akan mampu mengarahkan Anda untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam aktivitas sehari-hari. Seperti Anda ketahui, pikiran dan perilaku positif akan menumbuhkan semangat kerja yang positif pula. Dampaknya tentu juga bernilai positif luar biasa. Dijamin Anda tidak akan menyesal.
* Teman yang suka mengarahkan. Teman yang baik tentu mereka yang suka mengarahkan kita pada hal-hal yang baik. Bila salah, ia akan mengoreksi dan memperbaiki dengan saran-saran yang membangun.
* Teman yang aktif (pandai bergaul tapi membatasi diri pada perilaku negatif). Pandai bergaul alias terbuka diri terhadap lingkungan akan semakin meluaskan jaringan dan relasi kita. Hasilnya pasti sangat bermanfaat bagi Anda yang cenderung pasif.
* Teman yang cerdas dan loyal. Teman-teman yang baik akan berdampak baik. Teman-teman yang buruk dan rusak akan berdampak buruk. Demikian pula, paling tidak Anda akan ketularan oleh kecerdasan teman-teman yang cerdas. Anda akan merasa kurang nyaman bila tidak mampu beradaptasi oleh kepiawaian teman Anda. Oleh karena itu, dibutuhkan semangat untuk bisa menyeimbangkan antara kemampuan intelektual Anda dengan teman Anda. Jangan merasa canggung.

Tips ini setidaknya telah berhasil mengubah pola pikir dan perilaku saya selama ini. Semoga Anda semua juga bisa merasakan manfaatnya.
* Kuat memegang norma agama
Tips Menjaga Hubungan Pertemanan dengan baik



Biar pertemanan yang kita jalin bisa awet, berikut ini tipsnya…

1. Dalam berteman, tidak selamanya kita memiliki sifat yang sama. Perbedaan karakter itulah yang harus kita mengerti. Jangan selalu memaksakan pendapat dan prinsip kepada teman kita, hormati juga pendapatnya.

2. Apabila teman kita melakukan kesalahan, jangan langsung menghakiminya, telusuri dulu apa yang sebenarnya terjadi, dan jangan bersikap kitalah yang lebih pintar dari dia. Menasehati juga harus disesuaikan dengan sikonnya.

3. Kepercayaan adalah hal yang penting dalam berteman, jadi kita harus saling menjaga rahasia yang ada, jangan sampai rahasianya kita sebarkan ke orang lain. Jangan mudah percaya juga bila ada orang lain yang coba menghasut kita.

4. Berteman bukan untuk bersaing, jadi jika teman kita berhasil dalam hal tertentu, kita jangan iri.. puji dan dukunglah selama apa yang ia lakukan masih dalam konteks yang benar. Ingat, kebahagiannya adalah kebahagiaan kita juga.

5. Usahakan jangan sering mengeluh di depan teman kita, bisa-bisa teman kita menganggap dirinya hanya sebagai tempat untuk mengeluh. Berbagi hal-hal yang mengembirakan juga perlu lho…

6. Apabila teman kita punya kebiasaan buruk, jangan langsung menegurnya dengan kasar, apalagi jika ia mudah tersinggung.. Katakan dengan halus dan sopan atau tidak secara langsung, akan lebih baik lagi jika kita bisa membantunya untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu.

7. Kejujuran juga harus terus dijaga dalam berteman, kalau kita melakukan kesalahan, segeralah meminta maaf, jangan malu untuk melakukan hal itu.

8. Kita dan teman kita memiliki kedudukan yang sama, tidak ada yang lebih pintar atau bodoh. Saling membantu dan melengkapi adalah hal yang terpenting.

9. Pahami keadaan teman kita dan lingkungannya sehari-hari, jangan menyepelekan atau merasa kitalah yang lebih baik darinya.

10. Jalan-jalan bareng atau refreshing juga baik untuk menambah kedekatan kita dengan teman kita.

Maka berikut adalah penjelasan lanjutan mengenai sifat kepribadian Sanguine,

Choleric, Plegmatic, dan Melancholy.

Sebelumnya, perlu diperingatkan dalam membahas tentang empat tipe

temperamen ini, beberapa orang akan terdorong untuk menganalisa temantemannya,

dan akan memikirkan “Bagaimanakan tipe temperamennya ?”

Pemikiran seperti ini akan menipu dan sukar untuk dapat dipercaya penuh karena

belum melakukan serangkaian tes kepribadian. Penyelidikan kita mengenai

temperamen ini haruslah merupakan penyelidikan yang hanya untuk diri sendiri,

kecuali bila kita ingin lebih dapat menerima kelemahan dan kekurangan yang ada

di dalam diri orang lain.

1. Sanguine

Sanguine yang periang adalah temperamen yang hangat, bersemangat, lincah

dan “menyenangkan”. Ia dapat menerima segala keadaan, dan kesan-kesan yang

dilihatnya dapat dengan mudah mempengaruhi hatinya yang dengan cepat

memberikan tanggapan. keputusan-keputusannya lebih banyak ditentukan oleh

perasaan dari pada pemikirannya.

Orang Sanguine memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyukai dirinya

sendiri, dan biasanya ia menularkan sifatnya yang hangat itu. Bila ia masuk ke

sebuah ruangan yang banyak orangnya, ia mempunyai kecenderungan untuk

membangunkan semangat setiap orang yang ada di situ dengan kelancaran

percakapannya yang riang gembira. Ia dapat membawakan cerita dengan

menarik karena sifatnya yang hangat dan penuh emosi itu seakan-akan

menunjukkan bahwa ia sedang mengalami apa yang diceritakannya itu.

Ia tidak pernah kekurangan teman. Ole Hallesby mengatakan, “sifat seorang

Sanguine yang naif, spontan dan periang itu membuat banyak orang senang

kepadanya”. Ia dapat benar-benar ikut merasakan sukacita dan kesusahan

orang-orang yang dihadapinya dan dapat membuat orang yang dihadapi itu

merasa dirinya penting, seakan-akan seorang sahabat yang istimewa dan

demikian juga orang lain yg ditemuinya diperlakukan sama olehnya.

Ia menyukai orang-orang, tidak senang dengan kesunyian. dan yang paling

senang ialah bila ia dikelilingi teman-temannya, di mana ia menjadi pusat

perhatian mereka. Ia mempunyai banyak sekali cerita menarik yang tidak akan

pernah habis, yang diceritakannya secara dramatis sehingga membuat ia disukai

baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, dan biasanya ia terkenal di dalam

pesta-pesta atau perkumpulan-perkumpulan sosial.

Orang Sanguine tidak pernah kehabisan kata-kata. Ia seringkali berbicara dahulu

sebelum berpikir, tetapi sikapnya yang tulus dan terbuka itu membuat orangorang

tidak melawan atau menolak dia, sehingga mereka memberikan tanggapan

terhadap perasaan hatinya. Cara hidupnya yang bebas (tidak terikat), yang

kelihatan penuh gairah dan terbuka seringkali membuat orang-orang yang

temperamennya lebih pemalu merasa iri hati kepadanya.

Caranya berbicara yang ramai dengan suara keras dan ramah tamah itu

membuat dia tampak lebih mantap daripada keadaan dirinya yang sesungguhnya,

tetapi semangatnya dan perilakunya yang menyenangkan itu dapat membawa dia

melewati liku-liku kehidupan yang berat. Orang yang selalu mempunyai alasan

untuk memaafkan kelemahan-kelemahannya dengan mengatakan “Yah, emang

begitulah sifat si periang itu.”

Dunia ini diperkaya oleh orang-orang sanguine yang periang semacam itu.

Mereka cocok sekali untuk menjadi salesman, pekerja di rumah sakit, guru, ahli

bicara, aktor, ahli pidato dan kadang-kadang mereka dapat menjadi pemimpin

yang baik. Keperluan-keperluan rohani yang terutama bagi temperamen

Sanguine ialah “penguasaan diri, kesabaran, iman, damai sejahtera dan

kebaikan”.

2. Choleric.

Tempramen Choleric yang keras ialah temperamen yang penuh semangat,

bertindak cepat, aktif, praktis dan berkemauan keras. Seringkali ia merasa puas

terhadap dirinya sendiri dan tidak perlu bergantung pada orang lain. Ia

cenderung untuk bersikap tegas dan berpendirian teguh, mudah membuat

keputusan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Orang Choleric selalu penuh dengan aktivitas. Sebenarnya, bagi dia “hidup adalah

aktivitas”. Ia tidak perlu harus dirangsang oleh keadaan sekelilingnya, tetapi

malah ia lebih banyak merangsang keadaan sekelilingnya dengan gagasan,

rencana-rencana dan ambisinya yg tidak pernah habis. Aktivitasnya selalu

mempunyai sasaran, karena ia mempunyai pikiran yang tajam dan praktis, dapat

membuat keputusan-keputusan segera yang logis atau merencanakan suatu

proyek jangka panjang yg sangat berguna.

Ia tidak akan terombang-ambing karena tertekan oleh apa yang dipikirkan orangorang

lain. Ia bersikap tegas dalam menghadapi persoalan-persoalan dan

seringkali ia dengan berani melawan ketidakadilan sosial atau keadaan-keadaan

yang tidak benar.

Ia tidak takut terhadap kesengsaraan, sesungguhnya kesengsaraan itu justru

membangunkan semangatnya. Ia telah mempunyai keputusan yang mantap dan

seringkali ia berhasil di mana orang lain mengalami kegagalan. Hal ini bukan

karena rencana-rencananya lebih baik daripada rencana-rencana orang lain,

tetapi karena ia “terus maju” meskipun orang lain sudah putus asa dan berhenti.

Bila pepatah “Menjadi pemimpin adalah karena bakat, bukan karena latihan” itu

benar, maka ia adalah orang yang berbakat memimpin.

Emosinya adalah bagian temperamennya yang paling tidak menonjol. Ia tidak

mudah untuk memberikan simpati kepada orang lain, dan ia juga tidak dapat

menunjukkan atau menyatakan rasa kasih secara wajar. Ia sering merasa

bingung atau muak melihat orang lain menangis. Ia kurang dapat menghargai

karya-karya seni yang tinggi, perhatian utamanya hanya ditujukan kepada nilainilai

kehidupan yang mendatangkan faedah.

Ia dapat segera melihat kesempatan yang ada dan dengan cepat mendiagnosa

cara yang terbaik untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan itu. Cara

berpikirnya sistematis, walaupun hal-hal yang kecil-kecil biasanya membosankan

baginya. Ia tidak bisa memeriksa secara teliti, tetapi ia cepat untuk memberikan

penilaian yang berdasarkan intuisi, oleh sebab itu ia cenderung untuk melihat

pada sasaran dari apa yang sedang dicapainya tanpa melihat adanya perangkapperangkap

dan halangan-halangan yang mungkin timbul di tengah jalan.

Sekali ia telah mulai melangkah menuju sasarannya ia dapat berlari tanpa

mengindahkan orang-orang yang menghalangi jalannya. Ia cenderung untuk

bersikap menguasai dan mengatur, dan ia tidak segan-segan memperalat orang

lain untuk mencapai maksud-maksudnya. Seringkali ia dianggap seorang

oportunis.

Dari antara semua jenis temperamen, mungkin ialah yang paling banyak

memerlukan sifat-sifat rohani, yaitu kasih, damai sejahtera, kemurahan,

kesabaran, kelemah lembutan dan kebaikan.

Para Jenderal dan pemimpin-pemimpin besar di dunia ini, kebanyakan adalah

orang-orang yang mempunyai jenis temperamen Choleric. Orang Choleric dapat

menjadi seorang eksekutif (pelaksana) yang baik, pencetus gagasan, produser,

dikatator, atau bahkan SEORANG PENJAHAT, tergantung pada standard

moralnya. Sama seperti orang Sanguine, biasanya ia adalah seorang extrovert,

meskipun agak kurang menonjol.

3. Phlegmatic

Menurut Hippocrates, cairan tubuh yang menghasilkan temperamentemperamen

yang tenang, dingin, lamban, santai, dan stabil disebut Flip

Phlegmatic. Bagi orang Phlegmatic, hidup adalah pengalaman yang

membahagiakan dan menyenangkan, tanpa pengalaman-pengalaman yang

menggetarkan jiwa, di mana ia sebanyak mungkin tidak mau melibatkan diri

dalam persoalan apa pun.

Orang Phelgmatic adalah orang yang sangat tenang dan santai sehingga

nampaknya ia tidak pernah merasa terganggu, bagaimanapun keadaan di

sekelilingnya. Ia sukar sekali marah dan jarang sekali meluapkan emosinya.

Orang Phlegmatic adalah orang yang memiliki tipe temperamen yang tetap sama

setiap kali anda bertemu dengan dia. Di balik temperamennya yang dingin, acuh

dan sifatnya yang seakan-akan pemalu itu, terdapat beberapa kemampuan yang

tergabung menjadi satu. Ia mempunyai perasaan yang jauh lebih dalam daripada

apa yang nampak pada wajahnya, dan ia memiliki kemampuan untuk menghargai

karya seni yang tinggi dan hal-hal yang lebih baik dalam kehidupan.

Orang Phlematic tidak akan kekurangan teman karena ia menyukai orang-orang

dan mempunyai rasa humor yang sinis. Ia adalah tipe orang yang meskipun

berada di tengah-tengah orang banyak yang “tertawa terbahak-bahak” tetapi

justru tidak pernah atau sedikit tersenyum. Ia memiliki kemampuan yang unik

dalam melihat sesuatu yang lucu pada orang lain dan di dalam hal-hal yang

mereka lakukan. Ia memiliki ingatan yang baik dan kuat dan seringkali ia pandai

sekali dalam menirukan sesuatu. Salah satu hal lain yang disukainya ialah

“MENGGODA ATAU MEMPERMAINKAN ORANG YANG MEMILIKI TEMPERAMEN

YANG LAIN”.

Ia merasa jengkel dengan semangat yang berkobar-kobar dari orang Sanguine

yang tidak pernah tenang dan tanpa tujuan, yang seringkali menghadapkan dia

dengan kesia-siaan mereka. Ia benci dengan kemurungan orang-orang

Melancholy dan cenderung untuk mencemoohkannya. ia senang sekali

mematahkan rencana-rencana dan ambisi yang melangit dari orang Choleric.

Ia cenderung untuk menjadi penonton dalam kehidupan ini dan berusaha untuk

tidak terlalu terlibat dalam persoalan orang lain. Biasanya ia sangat segan untuk

melakukan suatu kegiatan di luar hal-hal rutin yang dilakukannya setiap hari. Ini

tidak berarti bahwa ia tidak dapat mengerti perlunya tindakan serta kesulitankesulitan

orang lain. Mungkin orang Phlegmatic dan orang Choleric dapat samasama

melihat suatu ketidakadilan sosial, tetapi reaksi mereka sama sekali

berbeda.

Jiwa Choleric yang penuh keberanian itu akan menyebabkan dia berkata, “Mari

kita membentuk suatu panitia yang bertindak untuk mengatasi hal ini!”. Orang

Phlegmatic mungkin lebih cenderung untuk menanggapinya dengan berkata

“Wah, parah keadaannya!, mengapa tidak ada seorang pun yang bertindak untuk

mengatasi hal ini?” Orang Phlegmatic biasanya baik hati dan penuh perhatian,

tetapi jarang sekali ia mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya. Akan

tetapi apabila sekali ia telah didorong untuk bertindak, akan terbukti bahwa ia

adalah orang yang paling efisien dan memiliki kemampuan yang hebat.

Ia sendiri tidak akan mau memegang pimpinan, tetapi apabila ia diberi tugas

sebagai seorang pemimpin, ia akan membuktikan diri sebagai seorang pemimpin

yang mampu. Ia dapat menimbulkan suasana damai dan ia mempunyai sifat

pembawaan suka mendamaikan orang. Kebutuhannya yang terutama ialah :

Kasih, kebaikan, kelemahLembutan, penguasaan diri dan Iman.

Dunia ini telah banyak diberkati oleh sifat-sifat orang Phlegmatic yang efisien. Ia

dapat menjadi seorang diplomat, seorang akuntan, guru, pemimpin, ahli ilmu

pengetahuan atau pekerja yang baik dalam suatu bidang yang membutuhkan

ketelitian yang tinggi.

4. Melancholy

Orang Melancholy seringkali dilukiskan sebagai “temperamen yang suram atau

murung”. Sebenarnya temperamen Melancholy adalah TEMPERAMEN yang

PALING KAYA di antara tipe-tipe temperamen yang lain, oleh karena ia

mempunyai sifat analitis, rela berkorban, berbakat, perfeksionis, dan memiliki

emosi yang sangat sensitif. Dari keempat tipe temperamen, maka tipe

Melancholy yang paling dapat menikmati karya-karya seni yang tinggi.

Ia mempunyai sifat pembawaan yang introvert, tetapi karena perasaanperasaannya

lebih menguasai dirinya, maka keadaan hatinya cenderung untuk

mengikuti perasaan hatinya yang berubah-ubah. Kadang-kadang perasaan

hatinya mengangkat dia ke puncak kegembiraan sehingga membuat dia bertindak

lebih ektrovert; namun pada saat lain ia merasa murung dan tertekan, dan pada

saat-saat itu ia akan menjadi orang yang sangat pendiam dan sama sekali

berlawanan dengan keadaan sebelumnya.

Orang yang memiliki temperamen Melancholy adalah seorang teman yang

SANGAT SETIA, tetapi tidak seperti orang Sanguine, ia SUKAR mendapat teman.

Ia tidak mau mengajukan diri untuk menemui orang-orang tetapi ia lebih

cenderung untuk membiarkan orang-orang DATANG kepadanya. Mungkin orang

yang memiliki temperamen Melancholy adalah orang yang paling dapat

DIPERCAYAI dibanding dengan orang yang memiliki tipe-tipe temperamen yang

lain, karena kecenderungannya untuk mencapai yang sempurna tidak

membiarkan dirinya mengabaikan pekerjaannya atau membiarkan orang lain

kecewa bila mereka bergantung kepadanya.

Sifat pembawaannya yang pendiam dan tidak mau menonjolkan diri itu bukan

menandakan bahwa ia TIDAk menyukai orang lain. Sama seperti kebanyakan dari

kita, ia tidak hanya menyukai orang lain, tetapi ia juga mempunyai keinginan

yang kuat untuk DIKASIHI orang lain. Pengalaman-pengalaman yang

mengecewakan membuat dia tidak untuk menilai seseorang berdasarkan apa

yang tampak di luarnya, karena ia agak merasa CURIGA apabila ada orang yang

mencari-cari dia atau memberikan perhatian yang berlebihan kepadanya.

Kemampuan yang hebat dalam menganalisa membuat dia dapat

MEMPERKIRAKAN dengan tepat kemungkinan adanya halangan-halangan dan

bahaya dalam setiap usaha yang direncanakannya. Sifat ini sangat bertentangan

dengan sifat orang Choleric yang jarang sekali menyadari adanya persoalanpersoalan

atau kesulitan-kesulitan, karena ia merasa YAKIN bahwa ia MAMPU

mengatasi persoalan apa pun yang timbul. Sifat ini seringkali menyebabkan

seorang Melancholy segan mengemukakan suatu gagasan baru atau menentang

orang yang memprakarsai hal itu.

Kadang-kadang apabila ia sedang mengalami suasana hati dan emosi yang

gembira atau penuh inspirasi, ia dapat menghasilkan suatu karya seni yang besar

atau MENCETUSKAN suatu hasil pemikiran yang LUAR BIASA. Hasil-hasil tersebut

seringkali diikuti dengan saat-saat depresi yang hebat.

Orang Melancholy biasanya menemukan nilai hidup PALING berarti dalam

PENGORBANAN diri. Ia seakan-akan mempunyai keinginan untuk membuat

dirinya sendiri menderita dan seringkali akan memilih lapangan pekerjaan yang

sulit yang menuntut banyak pengorbanan diri. Sekali ia telah memilih pekerjaan,

ia cenderung untuk bersikap sangat teliti dan tekun dalam mencapai tujuannya

dan besar kemungkinan ia akan menyelesaikannya dengan sangat baik.

Temperamen memiliki potensi yang paling hebat dibanding dengan tipe-tipe

temperamen yang lain. Tetapi tipe temperamen yang PALING KUAT dan yang

memiliki BANYAK potensi ini rupanya disertai dengan KELEMAHAN yang paling

BANYAK. Seorang Melancholy dapat memanfaatkan kekuatannya sampai melebihi

teman-temannya, atau ia dapat begitu dikuasai oleh kelemahan-kelemahannya

sehingga ia menjadi seorang yang menderita GANGGUAN emosi, orang yang

putus asa atau orang yang selalu sedih tanpa alasan, yang tidak pernah

menyukai dirinya sendiri ataupun DISUKAI oleh orang lain.

Banyak dari antara orang-orang yang berbakat besar di dunia ini yaitu para

seniman, musikus, penemu, ahli filsafat, pendidik, dan ahli-ahli teori adalah

orang-orang yang mempunyai temperamen Melancholy.

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies