WEB BLOG
this site the web

Maka berikut adalah penjelasan lanjutan mengenai sifat kepribadian Sanguine,

Choleric, Plegmatic, dan Melancholy.

Sebelumnya, perlu diperingatkan dalam membahas tentang empat tipe

temperamen ini, beberapa orang akan terdorong untuk menganalisa temantemannya,

dan akan memikirkan “Bagaimanakan tipe temperamennya ?”

Pemikiran seperti ini akan menipu dan sukar untuk dapat dipercaya penuh karena

belum melakukan serangkaian tes kepribadian. Penyelidikan kita mengenai

temperamen ini haruslah merupakan penyelidikan yang hanya untuk diri sendiri,

kecuali bila kita ingin lebih dapat menerima kelemahan dan kekurangan yang ada

di dalam diri orang lain.

1. Sanguine

Sanguine yang periang adalah temperamen yang hangat, bersemangat, lincah

dan “menyenangkan”. Ia dapat menerima segala keadaan, dan kesan-kesan yang

dilihatnya dapat dengan mudah mempengaruhi hatinya yang dengan cepat

memberikan tanggapan. keputusan-keputusannya lebih banyak ditentukan oleh

perasaan dari pada pemikirannya.

Orang Sanguine memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyukai dirinya

sendiri, dan biasanya ia menularkan sifatnya yang hangat itu. Bila ia masuk ke

sebuah ruangan yang banyak orangnya, ia mempunyai kecenderungan untuk

membangunkan semangat setiap orang yang ada di situ dengan kelancaran

percakapannya yang riang gembira. Ia dapat membawakan cerita dengan

menarik karena sifatnya yang hangat dan penuh emosi itu seakan-akan

menunjukkan bahwa ia sedang mengalami apa yang diceritakannya itu.

Ia tidak pernah kekurangan teman. Ole Hallesby mengatakan, “sifat seorang

Sanguine yang naif, spontan dan periang itu membuat banyak orang senang

kepadanya”. Ia dapat benar-benar ikut merasakan sukacita dan kesusahan

orang-orang yang dihadapinya dan dapat membuat orang yang dihadapi itu

merasa dirinya penting, seakan-akan seorang sahabat yang istimewa dan

demikian juga orang lain yg ditemuinya diperlakukan sama olehnya.

Ia menyukai orang-orang, tidak senang dengan kesunyian. dan yang paling

senang ialah bila ia dikelilingi teman-temannya, di mana ia menjadi pusat

perhatian mereka. Ia mempunyai banyak sekali cerita menarik yang tidak akan

pernah habis, yang diceritakannya secara dramatis sehingga membuat ia disukai

baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, dan biasanya ia terkenal di dalam

pesta-pesta atau perkumpulan-perkumpulan sosial.

Orang Sanguine tidak pernah kehabisan kata-kata. Ia seringkali berbicara dahulu

sebelum berpikir, tetapi sikapnya yang tulus dan terbuka itu membuat orangorang

tidak melawan atau menolak dia, sehingga mereka memberikan tanggapan

terhadap perasaan hatinya. Cara hidupnya yang bebas (tidak terikat), yang

kelihatan penuh gairah dan terbuka seringkali membuat orang-orang yang

temperamennya lebih pemalu merasa iri hati kepadanya.

Caranya berbicara yang ramai dengan suara keras dan ramah tamah itu

membuat dia tampak lebih mantap daripada keadaan dirinya yang sesungguhnya,

tetapi semangatnya dan perilakunya yang menyenangkan itu dapat membawa dia

melewati liku-liku kehidupan yang berat. Orang yang selalu mempunyai alasan

untuk memaafkan kelemahan-kelemahannya dengan mengatakan “Yah, emang

begitulah sifat si periang itu.”

Dunia ini diperkaya oleh orang-orang sanguine yang periang semacam itu.

Mereka cocok sekali untuk menjadi salesman, pekerja di rumah sakit, guru, ahli

bicara, aktor, ahli pidato dan kadang-kadang mereka dapat menjadi pemimpin

yang baik. Keperluan-keperluan rohani yang terutama bagi temperamen

Sanguine ialah “penguasaan diri, kesabaran, iman, damai sejahtera dan

kebaikan”.

2. Choleric.

Tempramen Choleric yang keras ialah temperamen yang penuh semangat,

bertindak cepat, aktif, praktis dan berkemauan keras. Seringkali ia merasa puas

terhadap dirinya sendiri dan tidak perlu bergantung pada orang lain. Ia

cenderung untuk bersikap tegas dan berpendirian teguh, mudah membuat

keputusan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Orang Choleric selalu penuh dengan aktivitas. Sebenarnya, bagi dia “hidup adalah

aktivitas”. Ia tidak perlu harus dirangsang oleh keadaan sekelilingnya, tetapi

malah ia lebih banyak merangsang keadaan sekelilingnya dengan gagasan,

rencana-rencana dan ambisinya yg tidak pernah habis. Aktivitasnya selalu

mempunyai sasaran, karena ia mempunyai pikiran yang tajam dan praktis, dapat

membuat keputusan-keputusan segera yang logis atau merencanakan suatu

proyek jangka panjang yg sangat berguna.

Ia tidak akan terombang-ambing karena tertekan oleh apa yang dipikirkan orangorang

lain. Ia bersikap tegas dalam menghadapi persoalan-persoalan dan

seringkali ia dengan berani melawan ketidakadilan sosial atau keadaan-keadaan

yang tidak benar.

Ia tidak takut terhadap kesengsaraan, sesungguhnya kesengsaraan itu justru

membangunkan semangatnya. Ia telah mempunyai keputusan yang mantap dan

seringkali ia berhasil di mana orang lain mengalami kegagalan. Hal ini bukan

karena rencana-rencananya lebih baik daripada rencana-rencana orang lain,

tetapi karena ia “terus maju” meskipun orang lain sudah putus asa dan berhenti.

Bila pepatah “Menjadi pemimpin adalah karena bakat, bukan karena latihan” itu

benar, maka ia adalah orang yang berbakat memimpin.

Emosinya adalah bagian temperamennya yang paling tidak menonjol. Ia tidak

mudah untuk memberikan simpati kepada orang lain, dan ia juga tidak dapat

menunjukkan atau menyatakan rasa kasih secara wajar. Ia sering merasa

bingung atau muak melihat orang lain menangis. Ia kurang dapat menghargai

karya-karya seni yang tinggi, perhatian utamanya hanya ditujukan kepada nilainilai

kehidupan yang mendatangkan faedah.

Ia dapat segera melihat kesempatan yang ada dan dengan cepat mendiagnosa

cara yang terbaik untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan itu. Cara

berpikirnya sistematis, walaupun hal-hal yang kecil-kecil biasanya membosankan

baginya. Ia tidak bisa memeriksa secara teliti, tetapi ia cepat untuk memberikan

penilaian yang berdasarkan intuisi, oleh sebab itu ia cenderung untuk melihat

pada sasaran dari apa yang sedang dicapainya tanpa melihat adanya perangkapperangkap

dan halangan-halangan yang mungkin timbul di tengah jalan.

Sekali ia telah mulai melangkah menuju sasarannya ia dapat berlari tanpa

mengindahkan orang-orang yang menghalangi jalannya. Ia cenderung untuk

bersikap menguasai dan mengatur, dan ia tidak segan-segan memperalat orang

lain untuk mencapai maksud-maksudnya. Seringkali ia dianggap seorang

oportunis.

Dari antara semua jenis temperamen, mungkin ialah yang paling banyak

memerlukan sifat-sifat rohani, yaitu kasih, damai sejahtera, kemurahan,

kesabaran, kelemah lembutan dan kebaikan.

Para Jenderal dan pemimpin-pemimpin besar di dunia ini, kebanyakan adalah

orang-orang yang mempunyai jenis temperamen Choleric. Orang Choleric dapat

menjadi seorang eksekutif (pelaksana) yang baik, pencetus gagasan, produser,

dikatator, atau bahkan SEORANG PENJAHAT, tergantung pada standard

moralnya. Sama seperti orang Sanguine, biasanya ia adalah seorang extrovert,

meskipun agak kurang menonjol.

3. Phlegmatic

Menurut Hippocrates, cairan tubuh yang menghasilkan temperamentemperamen

yang tenang, dingin, lamban, santai, dan stabil disebut Flip

Phlegmatic. Bagi orang Phlegmatic, hidup adalah pengalaman yang

membahagiakan dan menyenangkan, tanpa pengalaman-pengalaman yang

menggetarkan jiwa, di mana ia sebanyak mungkin tidak mau melibatkan diri

dalam persoalan apa pun.

Orang Phelgmatic adalah orang yang sangat tenang dan santai sehingga

nampaknya ia tidak pernah merasa terganggu, bagaimanapun keadaan di

sekelilingnya. Ia sukar sekali marah dan jarang sekali meluapkan emosinya.

Orang Phlegmatic adalah orang yang memiliki tipe temperamen yang tetap sama

setiap kali anda bertemu dengan dia. Di balik temperamennya yang dingin, acuh

dan sifatnya yang seakan-akan pemalu itu, terdapat beberapa kemampuan yang

tergabung menjadi satu. Ia mempunyai perasaan yang jauh lebih dalam daripada

apa yang nampak pada wajahnya, dan ia memiliki kemampuan untuk menghargai

karya seni yang tinggi dan hal-hal yang lebih baik dalam kehidupan.

Orang Phlematic tidak akan kekurangan teman karena ia menyukai orang-orang

dan mempunyai rasa humor yang sinis. Ia adalah tipe orang yang meskipun

berada di tengah-tengah orang banyak yang “tertawa terbahak-bahak” tetapi

justru tidak pernah atau sedikit tersenyum. Ia memiliki kemampuan yang unik

dalam melihat sesuatu yang lucu pada orang lain dan di dalam hal-hal yang

mereka lakukan. Ia memiliki ingatan yang baik dan kuat dan seringkali ia pandai

sekali dalam menirukan sesuatu. Salah satu hal lain yang disukainya ialah

“MENGGODA ATAU MEMPERMAINKAN ORANG YANG MEMILIKI TEMPERAMEN

YANG LAIN”.

Ia merasa jengkel dengan semangat yang berkobar-kobar dari orang Sanguine

yang tidak pernah tenang dan tanpa tujuan, yang seringkali menghadapkan dia

dengan kesia-siaan mereka. Ia benci dengan kemurungan orang-orang

Melancholy dan cenderung untuk mencemoohkannya. ia senang sekali

mematahkan rencana-rencana dan ambisi yang melangit dari orang Choleric.

Ia cenderung untuk menjadi penonton dalam kehidupan ini dan berusaha untuk

tidak terlalu terlibat dalam persoalan orang lain. Biasanya ia sangat segan untuk

melakukan suatu kegiatan di luar hal-hal rutin yang dilakukannya setiap hari. Ini

tidak berarti bahwa ia tidak dapat mengerti perlunya tindakan serta kesulitankesulitan

orang lain. Mungkin orang Phlegmatic dan orang Choleric dapat samasama

melihat suatu ketidakadilan sosial, tetapi reaksi mereka sama sekali

berbeda.

Jiwa Choleric yang penuh keberanian itu akan menyebabkan dia berkata, “Mari

kita membentuk suatu panitia yang bertindak untuk mengatasi hal ini!”. Orang

Phlegmatic mungkin lebih cenderung untuk menanggapinya dengan berkata

“Wah, parah keadaannya!, mengapa tidak ada seorang pun yang bertindak untuk

mengatasi hal ini?” Orang Phlegmatic biasanya baik hati dan penuh perhatian,

tetapi jarang sekali ia mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya. Akan

tetapi apabila sekali ia telah didorong untuk bertindak, akan terbukti bahwa ia

adalah orang yang paling efisien dan memiliki kemampuan yang hebat.

Ia sendiri tidak akan mau memegang pimpinan, tetapi apabila ia diberi tugas

sebagai seorang pemimpin, ia akan membuktikan diri sebagai seorang pemimpin

yang mampu. Ia dapat menimbulkan suasana damai dan ia mempunyai sifat

pembawaan suka mendamaikan orang. Kebutuhannya yang terutama ialah :

Kasih, kebaikan, kelemahLembutan, penguasaan diri dan Iman.

Dunia ini telah banyak diberkati oleh sifat-sifat orang Phlegmatic yang efisien. Ia

dapat menjadi seorang diplomat, seorang akuntan, guru, pemimpin, ahli ilmu

pengetahuan atau pekerja yang baik dalam suatu bidang yang membutuhkan

ketelitian yang tinggi.

4. Melancholy

Orang Melancholy seringkali dilukiskan sebagai “temperamen yang suram atau

murung”. Sebenarnya temperamen Melancholy adalah TEMPERAMEN yang

PALING KAYA di antara tipe-tipe temperamen yang lain, oleh karena ia

mempunyai sifat analitis, rela berkorban, berbakat, perfeksionis, dan memiliki

emosi yang sangat sensitif. Dari keempat tipe temperamen, maka tipe

Melancholy yang paling dapat menikmati karya-karya seni yang tinggi.

Ia mempunyai sifat pembawaan yang introvert, tetapi karena perasaanperasaannya

lebih menguasai dirinya, maka keadaan hatinya cenderung untuk

mengikuti perasaan hatinya yang berubah-ubah. Kadang-kadang perasaan

hatinya mengangkat dia ke puncak kegembiraan sehingga membuat dia bertindak

lebih ektrovert; namun pada saat lain ia merasa murung dan tertekan, dan pada

saat-saat itu ia akan menjadi orang yang sangat pendiam dan sama sekali

berlawanan dengan keadaan sebelumnya.

Orang yang memiliki temperamen Melancholy adalah seorang teman yang

SANGAT SETIA, tetapi tidak seperti orang Sanguine, ia SUKAR mendapat teman.

Ia tidak mau mengajukan diri untuk menemui orang-orang tetapi ia lebih

cenderung untuk membiarkan orang-orang DATANG kepadanya. Mungkin orang

yang memiliki temperamen Melancholy adalah orang yang paling dapat

DIPERCAYAI dibanding dengan orang yang memiliki tipe-tipe temperamen yang

lain, karena kecenderungannya untuk mencapai yang sempurna tidak

membiarkan dirinya mengabaikan pekerjaannya atau membiarkan orang lain

kecewa bila mereka bergantung kepadanya.

Sifat pembawaannya yang pendiam dan tidak mau menonjolkan diri itu bukan

menandakan bahwa ia TIDAk menyukai orang lain. Sama seperti kebanyakan dari

kita, ia tidak hanya menyukai orang lain, tetapi ia juga mempunyai keinginan

yang kuat untuk DIKASIHI orang lain. Pengalaman-pengalaman yang

mengecewakan membuat dia tidak untuk menilai seseorang berdasarkan apa

yang tampak di luarnya, karena ia agak merasa CURIGA apabila ada orang yang

mencari-cari dia atau memberikan perhatian yang berlebihan kepadanya.

Kemampuan yang hebat dalam menganalisa membuat dia dapat

MEMPERKIRAKAN dengan tepat kemungkinan adanya halangan-halangan dan

bahaya dalam setiap usaha yang direncanakannya. Sifat ini sangat bertentangan

dengan sifat orang Choleric yang jarang sekali menyadari adanya persoalanpersoalan

atau kesulitan-kesulitan, karena ia merasa YAKIN bahwa ia MAMPU

mengatasi persoalan apa pun yang timbul. Sifat ini seringkali menyebabkan

seorang Melancholy segan mengemukakan suatu gagasan baru atau menentang

orang yang memprakarsai hal itu.

Kadang-kadang apabila ia sedang mengalami suasana hati dan emosi yang

gembira atau penuh inspirasi, ia dapat menghasilkan suatu karya seni yang besar

atau MENCETUSKAN suatu hasil pemikiran yang LUAR BIASA. Hasil-hasil tersebut

seringkali diikuti dengan saat-saat depresi yang hebat.

Orang Melancholy biasanya menemukan nilai hidup PALING berarti dalam

PENGORBANAN diri. Ia seakan-akan mempunyai keinginan untuk membuat

dirinya sendiri menderita dan seringkali akan memilih lapangan pekerjaan yang

sulit yang menuntut banyak pengorbanan diri. Sekali ia telah memilih pekerjaan,

ia cenderung untuk bersikap sangat teliti dan tekun dalam mencapai tujuannya

dan besar kemungkinan ia akan menyelesaikannya dengan sangat baik.

Temperamen memiliki potensi yang paling hebat dibanding dengan tipe-tipe

temperamen yang lain. Tetapi tipe temperamen yang PALING KUAT dan yang

memiliki BANYAK potensi ini rupanya disertai dengan KELEMAHAN yang paling

BANYAK. Seorang Melancholy dapat memanfaatkan kekuatannya sampai melebihi

teman-temannya, atau ia dapat begitu dikuasai oleh kelemahan-kelemahannya

sehingga ia menjadi seorang yang menderita GANGGUAN emosi, orang yang

putus asa atau orang yang selalu sedih tanpa alasan, yang tidak pernah

menyukai dirinya sendiri ataupun DISUKAI oleh orang lain.

Banyak dari antara orang-orang yang berbakat besar di dunia ini yaitu para

seniman, musikus, penemu, ahli filsafat, pendidik, dan ahli-ahli teori adalah

orang-orang yang mempunyai temperamen Melancholy.

Shalat Membantu Penderita Disfungsi Ereksi

Shalat Membantu Penderita Disfungsi Ereksi

January 18th, 2010 by yahdillah

Satu lagi hasil penelitian menegaskan bahwa syariat Islam benar-benar yang terbaik bagi kehidupan manusia, termasuk bagi mereka penderita gangguan kesehatan

Kewajipan shalat lima kali sehari semalam ke atas semua umat Islam bermula sejak Rasulullah diangkat ke langit saat peristiwa Isra’ dan Mi’raj.

Begitu istimewa sekali ibadah shalat sehingga Rasulullah SAW naik ke langit bagi menerima Rukun Islam yang kedua ini, tidak seperti ibadah-ibadah lain.

Keistimewaan shalat menarik minat peneliti Universiti Malaya (UM). Minat penelitian ini timbul karena dipandang masih teramat sedikitnya kajian yang komprehensif mengenai shalat dari segi saintifik.

Sebuah studi ilmiah di Malaysia mengungkap manfaat dari ibadah shalat, tidak hanya meningkatkan iman seseorang, tapi melakukannya dengan gerakan yang benar juga bermanfaat untuk kesehatan mental dan fisik, termasuk menyembuhkan disfungsi ereksi.

Manfaat lain yang diungkap dari penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti biomedis di Universitas Malaya adalah, shalat bisa mengurangi detak jantung yang cepat, mengurangi sakit punggung, dan menguatkan otot bawah panggul.

Penelitian ini dikethuai Kepala Biomedical Engineering Department di Universitas Malaya, Prof Madya Dr Fatimah Ibrahim beranggotakan Prof. Dr. Wan Abu Bakar Wan Abas dan Ng Siew Cheok. Menurut Fatimah Ibrahim, berdasarkan hasil studi mereka menemukan shalat dapat membantu pasien penderita disfungsi ereksi.

Mengutip hasil studi peneliti sebelumnya Marijke Van Kampen, Dr. Fatimah mengatakan olahraga untuk otot bawah panggul bisa memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi gejala penyakit disfungsi ereksi.

“Percobaan yang kami lakukan terhadap dua orang pasien penderita disfungsi ereksi, menunjukkan adanya perbaikan yang cepat (dalam hal kesehatan seksual mereka), setelah menjalani “terapi shalat” selama satu bulan,” katanya kepada para wartawan setelah pembukaan seminar nasional “Shalat Science” di Masjid Wilayah Persekutuan, Malaysia (5/8). Seminar dibuka oleh mantan perdana menteri Malaysia Tun Abdullah Ahmad Badawi.

Dr. Fatimah mengatakan, gerakan shalat juga bisa mengurangi derita sakit punggung, terutama bagi ibu hamil. Studi itu dilakukan dengan melibatkan pasien penderita sakit punggung biasa dan ibu hamil dari komunitas Melayu, India dan China.

Posisi Rukuk

http://i29.tinypic.com/1z5rv9j.jpg
12 raka’at shalat sama dengan 30 menit olahraga ringan setiap hari seperti yang dianjurkan oleh ahli-ahli kesehatan

Menurut Ng Siew Chok yang menjalankan kajian otak dalam dalam penelitian ini mengatakan, setiap pergerakan manusia menghasilkan corak gelombang otak yang tertentu dan unik.

Gelombang otak yang dihasilkan ketika pergerakan meliputi gelombang alfa, beta dan gamma.

Kajian akan dilakukan atas gelombang otak yang dihasilkan ketika bersslat pada setiap posisi seperti rukuk, sujud, I’tidal dan duduk saat tahiyat.

“Shalat jelas secara umumnya melibatkan bacaan serta penghayatan ayat suci Al-Quran, doa-doa serta pergerakan yang didapati menyamai meditasi.

“Semasa solat, berhenti seketika sebelum berganti posisi atau tuma’ninah dapat dikatakan seseorang berada dalam masa ketenangan,” katanya.

Dalam kajian ini isyarat otak subjek Muslim yang bershalat direkam dan dianalisis, di mana dua kajian saintifik dilakukan yaitu pada perobahan isyarat otak saat tuma’ninah dan kesan shalat kepada isyarat otak.

Hasilnya, kata Siew Cheok, didapati shalat menghasilkan keadaan tenang kepada otak manusia dan menunaikan shalat amat baik dalam mengekalkan tahap kestabilan mental dan emosi seseorang.

Posisi rukuk dan sujud bisa digunakan sebagai terapi, karena gerakan itu membuat tulang belakang menjadi rileks dan mengurangi tekanan pada syaraf tulang belakang.

“Ibu-ibu non-Muslim hanya melakukan gerakan posisi itu selama terapi berlangsung. Mereka menunjukkan kemajuan hanya dalam waktu satu bulan,” katanya.

Dalam penelitian Prof Dr Wan Azman Wan Ahmad, konsultan spesialis jantung di UM Medical Centre, menemukan bahwa detak jantung dapat berkurang kecepatannya hingga 10 kali dalam satu menit pada posisi sujud, di mana kening, hidung, tangan dan lutut kaki menyentuh tanah.

Ia mengatakan, 12 raka’at shalat sama dengan 30 menit olahraga ringan setiap hari seperti yang dianjurkan oleh ahli-ahli kesehatan.

Tahajjud

http://i30.tinypic.com/2nhe2oj.jpgSebelum temuan ini, Dr. Mohammad Sholeh asal Indonesia melakukan penelitian hubungan shalat tahajjud dan dampaknya bagi kesehatan.

Penelitian menunjukkan, shalat tahajjud yang dilakukan secara ikhlas dan kontinyu, ternyata mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural.

Penelitian berupa disertasi berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik, juga menunjukkan, bahwa shalat tahajjud bisa menjadi penyembuh penderita kanker ganas (swaramuslim)

 

Kecerdasan Spiritual Menentukan Jati Diri

Kecerdasan Spiritual Menentukan Jati Diri

Sudah tertanam anggapan umum masyarakat, anak yang nilai matematikanya kurang bagus dikelompokkan sebagai anak bodoh. Wajar jika sebagian besar orang tua cemas bila anaknya kurang pandai matematika.

Padahal kecerdasan tidak hanya terbatas pada intelektual, dikenal juga kecerdasan emosional (emotional intelligence) dan kecerdasan spiritual (spiritual intelligence).

Jika kecerdasan emosional memang membuat orang lebih mudah mencapai sukses dalam hidup. Tapi, untuk menemukan kebahagiaan dan makna dari kehidupan, diperlukan kecerdasan spiritual.

Kecerdasan spiritual diyakini sebagai kecerdasan yang paling utama dibandingkan dengan berbagai jenis kecerdasan yang lain. Kata spiritual memiliki akar kata spirit yang berarti roh. Kata ini berasal dari bahasa Latin, spiritus, yang berarti napas.

Roh bisa diartikan sebagai energi kehidupan, yang membuat manusia dapat hidup, bernapas dan bergerak. Spiritual berarti pula segala sesuatu di luar fisik, termasuk pikiran, perasaan, dan karakter kita.

Kecerdasan spiritual berarti kemampuan seseorang untuk dapat mengenal dan memahami diri seseorang sepenuhnya sebagai makhluk spiritual maupun sebagai bagian dari alam semesta. Dengan memiliki kecerdasan spiritual berarti bisa memahami sepenuhnya makna dan hakikat kehidupan yang kita jalani dan ke manakah kita akan pergi

Menurut Roberts A. Emmons dalam buku The Psychology of Ultimate Concerns, ada lima karakteristik orang yang cerdasa secara spiritual yaitu kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan material, kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang memuncak, kemampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari-hari, kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber spiritual buat menyelesaikan masalah dan kemampuan untuk berbuat baik.

“Dua karakteristik yang pertama sering disebut sebagai komponen inti kecerdasan spiritual,” ujar Emmons.

Orang yang cerdas secara spiritual tidak memecahkan persoalan hidup hanya secara rasional atau emosional saja. Dia menghubungkannya dengan makna kehidupan secara spiritual. Dia merujuk pada warisan spiritual seperti teks-teks Kitab Suci untuk memberikan penafsiran pada situasi yang dihadapinya, untuk melakukan definisi situasi.

Pengamat dan pakar pendidikan, DR. H. Arief Rachman MPd mengemukakan pentingnya mengembangkan potensi anak untuk mendukung kecerdasan majemuk. Menurut Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu, orangtua hendaknya mengenali ragam potensi kecerdasan anak yaitu potensi spiritual, potensi perasaan, potensi akal, potensi sosial, potensi jasmani.

Potensi spiritual terdiri dari kemampuan menghadirkan Tuhan atau keimanan dalam setiap aktivitas, kegemaran berbuat untuk Tuhan, disiplin beribadah, sabar berupaya, dan bersyukur atas pemberian Tuhan kepada kita. Sedangkan potensi perasaan mencakup pengendalian emosi, mengerti perasaan orang lain, senang bekerjasama, menunda kepuasan sesaat dan berkepribadian stabil.

Menurut Psikolog Anak & Remaja Lentera Insan Child Development & Education Center, Hj. Fitriani F. Syahrul, Msi.Psi, perayaan hari raya Idul Fitri sebenarnya sebagai salah satu waktu yang tepat dalam mengasah kecerdasan spiritual.

Sayangnya, masih banyak orangtua yang belum mencontohkan hari raya Idul sebagai ajang untuk membersihkan jiwa sehingga kembali suci. Namun, masih sebatas ritual seperti baju baru atau pemberian angpau pada waktu silaturahmi ke rumah kerabat.

“Sebenarnya bermaaf-maafan itu sebaiknya dilakukan sebelum bulan puasa, kemudian kita menjalankan ibadah puasa sebaik-baiknya. Sehingga memudahkan kita untuk kembali suci diri pada hari Idul Fitri,” ujar ibu dari tiga anak ini.

Selain itu, mengasah kecerdasan spiritual juga dapat dilakukan dengan mengajarkan anak-anak bersyukur atas makanan yang lebih banyak di hari raya Lebaran sebagai berkah atas ketakwaan yang dilakukan selama bulan Ramadhan.

Yang sering dilupakan oleh kaum muslim di Indonesia ialah perayaan dari Hari Raya Kurban atau Idul Adha. Padahal, lanjut Fitri, Idul Adha merupakan salah satu simbol dari penaklukan hawa nafsu manusia dan pasrah kepada perintah Tuhan.

“Hari raya Idul Fitri juga sebaiknya jangan berlebih-lebihan, karena ada ibadah puasa Syawal yang harus dilakukan umat muslim,” pungkas Fitri.

Tidur Dapat Kurangi Depresi

Tidur Dapat Kurangi Depresi

Jangan biasakan begadang, kalau tidak ada aktivitas penting dan genting….anda biosa jadi mudah pening. Terutama bagi  remaja yang biasa tidur lewat tengah malam akan lebih mudah terkena depresi, dibanding yang tidur lebih awal

Penelitian terbaru yang dilakukan di New York menunjukkan bahwa tidur lebih awal akan melindungi para remaja dari depresi dan pemikiran ingin bunuh diri.

Dari 15.500 remaja berusia 12 sampai 18 tahun yang dijadikan bahan studi, mereka yang tidur sebelum tengah malam, memiliki 24 % kecenderungan untuk mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidur sebelum jam 22.00.

Dan mereka yang tidur kurang dari lima jam dalam semalam memiliki 71 persen kemungkinan depresi, dibandingkan mereka yang tidur selama delapan jam, demikian laporan Jurnal Tidur (Sleep).

Di Inggris diperkirakan sekitar 80 ribu anak-anak dan remaja mengalami depresi.

Para peneliti dari Pusat Medis Universitas Kolumbia di New York mengumpulkan daya dari 15.500 remaja di tahun 1990-an.

Resiko depresi

Di antara mereka yang memiliki resiko depresi tinggi, mereka yang diperintahkan tidur oleh orang tua mereka atau yang tidur setelah tengah malam, 20% lebih tinggi kemungkinan memikirkan tindakan bunuh diri dibandingkan mereka yang tidur sebelum jam 2200.

Mereka yang tidur kurang dari lima jam memiliki 48% lebih tinggi untuk bunuh diri dibandingkan mereka yang tidur selama delapan jam.

Para remaja yang melaporkan mereka “cukup tidur” 65%  lebih kecil kemungkinan mengalami depresi.

Depresi dan pemikiran ingin bunuh diri lebih banyak terjadi pada anak-anak perempuan, remaja yang tua, atau mereka yang memiliki persepsi diri yang rendah.

Kebanyakan orang tua dalam studi itu menetapkan batas waktu tidur sekitar jam 22.00 atau lebih awal.

Secara rata-rata, para remaja ini tidur tujuh jam 53 menit setiap malam –kurang dari sembilan jam dari rekomendasi untuk anak-anak seumur mereka.

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies